Sabtu, Oktober 29, 2011

TumbuH x SAINS x TumbuH

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran atau jumlah sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur, sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada sel atau organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan maupun perkembangan keduanya bersifat irreversibel. Pertumbuhan sel dimulai dari pembelahan sel itu sendiri baik secara mitosis maupun meiosis.

Pertumbuhan sel tampak jelas pada pertambahan tinggi suatu kecambah. Pada pertambahan tinggi ini terjadi pembelahan sel tubuh secara mitosis. Pembelahan secara mitosis berlangsung melalui beberapa fase dimulai dari interfase (fase peralihan). Pada fase interfase sel nampak sama dengan sel pada umumnya, masih tidak ada perubahan yang jelas pada sel. Memasuki profase, kromatin membentuk kromosom yang jelas terlihat, pada sitoplasma terdapat dua pusat (sentriol) yang terbentuk dari mikrotubul dan dinding nukleus hilang. Pada akhir profase, sentriol saling menjauh ke kutub berlawanan dan spindel mikrotubul yang menghubungkan kedua sentriol mulai terbentuk.

Dalam metafase benang spindel yang menghubungkan kedua sentriol terbentuk sempurna, sedangkan sentromer kromosom berbaris pada bidang metafase di daerah ekuator sel bersiap untuk membelah. Memasuki anafase, sentromer memisahkan kromatid-kromatid ke masing-masing kutub sehingga bentuk sel mulai memanjang.

Telofase merupakan kebalikan profase, pemanjangan sel yang dimulai saat anafase berlanjut dan dinding inti mulai terbentuk. Setelah telofase terdapat fase sitokinesis, yaitu proses pembagian sitoplasma yang berlangsung bersamaan dengan fase telofase, di mana dua sel anakan berpisah benar. Pada sel tumbuhan sitokinesis berlangsung melalui pembentukan “lempeng sel”.

Ada perubahan terjadi untuk tahapan dari diploid menjadi haploid dalam siklus hidup. Gamet yang haploid, dihasilkan dari proses pembelahan yang disebut meiosis, yang hanya terjadi selama fase seksual dari siklus hidup suatu organisme. Meiosis mereduksi atau mengurangi jumlah kromosom menjadi setengahnya Meiosis adalah proses menghasilkan gamet yang haploid dari diploid. Pada meiosis sel mengalami dua pembelahan berurutan, disebut meiosis I dan meiosis II. Sel anakan yang dihasilkan adalah 4 sel, bukan 2 sel seperti mitosis. Dua pembelahan meiosis dilangsungkan oleh hanya satu proses duplikasi kromosom, sehingga hasilnya keempat sel anakan hanya memiliki separuh jumlah kromosom induknya. Reduksi jumlah kromosom terjadi selama meiosis I.

Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

Zie. L.

Kamis, Oktober 20, 2011

Ochtonidae ~Pika

Familia Ochtonidae merupakan familia dengan anggota jenis pika atau kelinci kecil. Pika adalah hewan kecil, dengan kaki pendek, telinga bulat, dan ekor pendek. Dalam familia Ochotona terdapat sekitar 30 spesies. Pika juga disebut kelinci batu atau coneys. Pika juga dikenal sebagai "kelinci bersiul" karena dapat berbunyi dengan nada tinggi pada saat masuk ke dalam liang. Salah satu contoh pika adalah Ochotona princeps (Pika Amerika)

Kedudukan Pika Amerika dalam hierarki taksonomi:

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Clasis : Mamalia
Ordo : Lagomorpha
Familia : Ochtonidae
Genus : Ochtona
Species : Ochotona princeps


Pika merupakan hewan yang dapat hidup di wilayah dengan iklim dingin, sebagian besar di Asia, Amerika Utara dan bagian Eropa Timur. Sebagian besar spesies hidup di sisi gunung berbatu, di mana terdapat celah-celah banyak untuk perlindungan di, walaupun beberapa juga membangun liang di tanah. Di pegunungan di Eurasia, pika sering berbagi liang dengan snowfinches, yang membangun sarang mereka di sana.

Pika adalah hewan diurnal atau aktif di siang hari. Mereka menunjukkan aktivitas puncak mereka sebelum musim dingin. Tetapi pika tidak berhibernasi, sehingga mereka bergantung pada jerami dikumpulkan untuk tempat tidur hangat dan makanan di sarangnya.
Zie. L.

Rabu, Oktober 19, 2011

si Kecil Dampak besar

Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil. Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti atom yang takstabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif.

Radioaktivitas berdasarkan asalnya dapat dikelompokkan menjadi radioaktivitas alam, dan radioaktivitas buatan, yaitu hasil kegiatan yang dilakukan manusia. Dalam radioaktivitas alam, ada yang berasal dari alam dan dari radiasi kosmik. Radioaktivitas buatan dipancarkan oleh radioisotop yang sengaja dibuat manusia, dan berbagai jenis radionuklida dibuat sesuai dengan penggunaannya.

Radiasi radioaktif dapat bersifat berbahaya dan dapat juga menguntungkan bagimakhluk hidup. Bahaya radiasi radioaktif dibedakan menjadi dua macam yaitu bahaya radiasi eksternal dan bahaya radiasi internal.

Bahaya radiasi eksternal berasal dari sumber radiasi yang terletak diluar tubuh manusia, tetapi walaupun berada di luar tubuh manusia tetap berbahaya jika sampai masuk ke dalam tubuh manusia. Bahaya radiasi eksternal dapat diakibatkan oleh paparan radiasi beta, sinar X, gamma/netron, yang semuanya dapat menembus organ tubuh manusia. Faktor yang diketahui mempengaruhi efek biologi dari radiasi eksternal yaitu dosis serap, distribusi radiasi pada tubuh, distribusi waktu paparan, dan usia.

Bahaya radiasi internal artinya unsur radioaktif tersebut tidak berbahaya jika hanya berada di luar tubuh manusia karena jangkauannya sangat pendek tetapi dapat menjadi berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh manusia.

Kontaminasi internal dapat terjadi melalui saluran pernafasan (inhalasi), saluran pencernaan (ingesi) dan kontak luka di permukaan kulit. Kontaminasi internal dapat terjadi secara akut maupun kronis, langsung maupun melalui beberapa perantara. Efek radiasi internal dipengaruhi oleh jumlah radionuklida yang masuk, jalan masuk ke dalam tubuh, sifat fisik radionuklida, sifat kimiawi dan kinetikanya termasuk organ sasaran radionuklida. Tempat akumulasi radionuklida ditentukan oleh jenis dan bentuk atau susunan kimianya. Seperti yodium akan menuju kelenjar gondok karena yodium adalah zat yang diperlukan untuk pembuatan hormon tiroid. Strontium dan radium akan terakumulasi pada tulang dan cesium pada jaringan lunak.

Mengingat resiko yang besar dari radiasi bahan radioaktif, pegelolaan dan pemantauan adalah tindakan yang paling penting untuk mengurangi dampak radiasi pada lingkungan. Beberapa hal yang perlu didapat dari pemantauan adalah :
1. tingkat radiasi alamiah,
2. terjadinya perubahan tingkat radioakifitas,
3. ada tidaknya kebocoran pada reaktor, dan
4. penentuan standar keamanan

Pemantauan bekala sebaiknya dilakukan di dalam dan di luar pabrik atau gedung untuk meneliti pengaruh terhadap lingkungan. Pemeriksaan beberapa aspek di sekitar pabrik atau bangunan seperti radioaktifitas diudara, tanah, air, lumpur, dan tumbuhan di sekitar pabrik atau bangunan. Permasalahan yang dirasa cukup pelik dalam penanganan bahan radioaktif adalah transportasi, kecelakaan dan penanganan terhadap cara kerja dengan bahan radioaktif. Radiasi yang pada dasarnya dalam bentuk gelombang dapat dihambat dengan dinding dengan kerapatan tinggi dan ukuran molekul kecil.
,Zie. L.